
Puisi Gol A Gong
SEORANG IBU MENGAJARI
ANAKNYA MENCURI
Di rumah mewah itu tak ada cermin
apalagi cahaya matahari
ia berdandan di depan anaknya
sambil bernyanyi tentang pelesiran
“Ibu tak bisa mewariskan hati,” senyumnya.
Di rumah mewah itu kitab dibagikan
ia mengajari anaknya cara melipat uang
dan menghabiskannya di pusat perbelanjaan
“Ibu berangkat kerja dulu, Nak,”
sambil mengecup pipi si anak.
*) Banten sepertiga malam, 21/2/2017

Apa yang bisa diharapkan dari fenomena pemberantasan korupsi di Indonesia? Keberpihakan kepada rakyat banyak kalah oleh rasa kasihan kepada keluarga para koruptor, terutama anak-istrinya. Kita tahu, bagaimana anak dan istri para koruptor itu menikmati kemewahan sedangkan anak-istri rakyat Indonesia berjuang keras hanya untuk sekadar makan.


Dari dulu saya selalu menggemakan: gantung koruptor. Itu sepadan dengan kejhatan yang sudah dilakukannya, yaitu menyebabkan kita jadi miskin. Apa yang dilakukannya sudah menyenangkan anak dan istrinya sekeluarga, tapi di sisi lain sudah menyengsarakan anak-istri se-Indonesia. Pemerintah Indonesia harus adil dan bijaksana dalam penanganan korupsi ini. Segera miskinkan mereka. Ambil aset mereka untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Gol A Gong
