
Oleh: Zaeni Boli
Orang tua pasti memiliki kekhawatiran terhadap masa depan anaknya. Tapi, apakah demikian sebaliknya? Anak memang sedang dalam proses menjalani hidup, tapi apakah mereka benar-benar peduli akan hidupnya sendiri?
Tanpa sadar, sebenarnya mereka sedang terjebak dalam gadget dan belenggu ego sendiri. Salah satu cara agar mereka bisa keluar dari masalah-masalah yang dikhawatirkan itu adalah dengan mengalami kesulitan hidup. Dari pengalaman hidup tersebut, kita berharap mereka mau sadar.
Anak-anak Gen Z yang keras kepala ini perlu, sesekali waktu, dibenturkan pada masalah agar mereka paham bahwa hidup tak selalu sesuai dengan keinginan mereka. Ya, hiduplah yang akan mengajar mereka arti kehilangan, arti kekalahan, dan kekecewaan.

Bapak-bapak terus asyik membicarakan nasib generasi selanjutnya, sambil sesekali mengingat rasa sakit di punggung akibat usia. Dari kegelisahan mereka, sebenarnya ada rasa sayang juga kekhawatiran terhadap generasi muda selanjutnya.
Gen Z yang tak lagi doyan membaca mesti mau belajar dari pengalaman hidup yang sekali—jangan disia-siakan. Bahwa kehidupan setelah dunia itu ada, meski sulit untuk dijelaskan.

