Saya sering menemukan – barangkali juga saya – menulis dengan terburu-buru sehingnga lupa bahwa yang saya tulis itu bahasa lisan, lupa meletakkan tanda baca. Perpindahan paragraf juga tidak dilakukan. Padahal jika pindah topik, pindah lokasi, pindah waktu, juga pindah dialog itu berarti pindah paragraf.

Cobalah menulis dengan santai, seolah sedang mengatur nafas sehingga kita jadi fokus memerhatikan tanda baca. Ingat, kita harus menulis yang dipahami pembaca. Jangan menulis yang hanya dipahami pembaca. Jika pembaca bingung, biasanya langsung diskip.

Gol A Gong

Please follow and like us:
error71
fb-share-icon0
Tweet 5