Sarapan Kata 128: Berbulu Mata Melihat adalah peribahasa yang mengandung makna rasa muak, jengkel, atau tidak tahan lagi melihat sesuatu, biasanya karena hal tersebut terus-menerus terjadi atau sangat menjengkelkan.
Misalnya:
“Setiap hari dia hanya tahu menyalahkan orang lain tanpa pernah introspeksi, aku sampai berbulu mata melihat tingkah lakunya.”
Ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan ketidaksabaran emosional terhadap suatu pemandangan atau perilaku yang sangat mengganggu.
Bayangkan seseorang duduk di meja kerja, wajahnya lelah dan kesal, alis mengerut. Di depannya, seorang rekan kerja sedang asyik main ponsel, tertawa-tawa, padahal tugas numpuk. Di mata orang yang kesal itu, terlihat seperti ada bulu-bulu halus muncul (sebagai metafora), menggambarkan rasa jengkel yang luar biasa.
Situasi:
“Setiap hari dia datang telat, nggak kerja, malah main HP. Aku yang kerja keras, tapi dia yang dapat pujian. Sumpah, aku sampai berbulu mata melihatnya!”
Contoh Lain (Dalam Konteks Keluarga)
“Ibuku selalu masak dan beberes rumah, tapi kakakku cuma tidur dan nonton TV seharian. Lama-lama aku berbulu mata melihat dia nggak punya inisiatif bantu sama sekali.”