
Kutipan ini menyampaikan peringatan keras tentang pentingnya budaya membaca dalam membentuk masyarakat yang cerdas dan kritis. Ketika membaca—yang merupakan jendela ilmu dan pintu kesadaran—ditinggalkan, maka kebodohan perlahan menjadi hal yang biasa, bahkan diwariskan dari generasi ke generasi. Bukan lagi sekadar kekurangan, kebodohan berubah menjadi tradisi, sesuatu yang dianggap normal, dan akhirnya sulit diberantas.
Membaca bukan hanya soal mencari informasi, tapi tentang melatih pikiran untuk berpikir, menganalisis, dan mempertanyakan. Tanpa kebiasaan membaca, masyarakat menjadi pasif, mudah terjebak hoaks, dan tak mampu membedakan kebenaran dari kebohongan. Akibatnya, mereka menjadi mudah dikendalikan, sulit maju, dan terus terjebak dalam pola pikir yang sempit dan stagnan.

Pesan dari kutipan ini jelas: membaca adalah benteng peradaban, dan ketika benteng itu runtuh, kebodohan akan merajalela dan menjadi warisan yang menyesakkan. Maka, menjadikan membaca sebagai budaya adalah langkah utama untuk membangun masyarakat yang melek ilmu, melek kebenaran, dan mampu berpikir mandiri.
Sumber akun FB Indah
#fyp #viral #viralkan #trending #foto #tokodunia #sorotan #motivasi #pramoedyaanantatoer #seabadpramoedyaanantatoer #quotes #kutipantokoh #sastra #sastrawan #tetralogiburu #bumimanusia #anaksemuabangsa #jejaklangkah #rumahkaca #buku #novel #bukusastra #singgasanakata
