Oleh: Zaeni Boli

Langit di atas kota Larantuka berwarna merah muda senja yang indah (12 April 2025). Sesekali kapal-kapal kecil hilir mudik mengantarkan penumpang ke Tanah Merah dari Pantai Palo. Pantai Palo adalah pantai yang terletak di Sarotari, Kecamatan Larantuka—sebuah pelabuhan kecil yang juga ramai aktivitas, tapi sore ini begitu tenang dan hening.

Atas undangan Tame, saya meluncur ke Pantai Palo. “Ngopi di sini,” ajaknya. Di sana, Ale sebagai tuan rumah sudah stand by di atas dermaga saat air surut. Pandangan saya jauh menatap senja yang merah muda, sementara di timur Pulau Adonara, bulan terang pelan-pelan muncul meski remang.

Ditemani kopi dan rokok kretek, kami bicara ngalor-ngidul. Tame menyampaikan bahwa ternyata Ale, dengan segudang pengalamannya di jalan, juga adalah penulis berbakat. Ia telah menulis banyak catatan perjalanan.

Ale sendiri pernah tinggal di Malang dan bergaul dengan banyak orang dari berbagai latar belakang—mulai dari akademisi hingga jalanan. Ia juga pernah bercerita bahwa dirinya pernah menjadi bagian dari Jejak Petualang saat program dari Trans7 ini sampai di Flores Timur.

Sebagai orang yang juga pernah berada di jalanan, saya menyampaikan pesan: bersetialah dalam dunia yang sunyi tapi indah ini—dunia kesenian, seperti senja di Pantai Palo yang saat ini kita nikmati bersama.

Please follow and like us:
error71
fb-share-icon0
Tweet 5