Kutipan dari S. I. Hayakawa ini menggambarkan kekuatan magis dari membaca—sebuah jendela menuju berbagai kehidupan di luar batas pengalaman pribadi kita. Ia menolak gagasan bahwa kita hanya hidup satu kali, karena lewat buku, kita bisa menjadi siapa saja: seorang filsuf di Yunani kuno, pelaut di samudra yang belum dijelajahi, atau bahkan tokoh yang sedang berjuang melawan batinnya sendiri.

Membaca memperluas cakrawala bukan hanya secara pengetahuan, tapi juga secara emosi dan empati. Kita ikut merasakan apa yang dirasakan tokoh, memahami cara berpikir budaya lain, dan mengalami konflik batin atau petualangan besar seolah-olah itu milik kita sendiri. Inilah kenapa membaca sering disebut sebagai cara paling murah dan paling damai untuk “melarikan diri” dari hidup, sekaligus memperkaya hidup itu sendiri.

Pesan ini mengajak kita untuk tidak membatasi hidup hanya pada apa yang terjadi di sekitar kita. Lewat membaca, hidup bisa menjelma menjadi ribuan kisah—dan setiap kisah menambahkan kedalaman pada cara kita melihat dunia dan memahami diri sendiri.

Sumber akun FB Logika Filsuf

Please follow and like us:
error71
fb-share-icon0
Tweet 5