Oleh: Muhzen Den

Setiap orang punya perspektif sendiri dalam memandang sebuah benda, target tujuan, dan harapan. Perspektif akan berlangsung baik bila diikuti dengan wawasan keilmuan sehingga tidak menimbulkan kesinisan dan hinaan.

Setiap orang akan menyebut sesuatu hal lebih dari dirinya bahkan benda yang biasa dilihatnya dengan sebutan besar, gede, dan lainnya. Itu wajar. Karena kita terkejut atau terkagum-kagum sehingga secara spontanitas keluar kata tersebut.

Namun, jika dihadapkan pada situasi yang kurang kita sukai akan sebuah benda dan orang. Kata-kata tersebut menjadi sebuah bahan lelucon, hinaan, dan bahkan perundungan.

Menurut KBBI, “Jumbo” secara arti harfiahnya adalah penyebutan sebuah benda atau objek bergerak (seperti gajah) yang memiliki ukuran di luar kebiasaan. Bahkan, dalam situasi ekonomi, kata jumbo menjadi slogan promosi iklan sebuah minuman. Misalnya dalam dialog jual-beli, “Pak, saya pesan minumannya yang jumbo. Kira-kira berapa harganya?” atau “Kak, mau yang jumbo atau yang kecil?” dan lain sebagainya.

Selain itu, kata jumbo juga bisa menjadi nama dagang sebuah produk, baik makanan-minuman maupun audio-visual (film). Dalam film, kata jumbo dijadikan sebuah judul film animasi yang tengah tayang di bioskop-bioskop. Bahkan, mencetak sejarah dengan 4 juta penonton dan masuk sebagai film animasi terlaris.

Jika film animasi ini menggunakan kata bukan selain “jumbo”, mungkin kurang mewakili isi dalam cerita film tersebut. Dalam film Jumbo, tokoh Don menjadi target perundungan oleh teman-temannya karena memiliki tubuh yang gemuk, gendut, atau obesitas. Karena tidak ingin diremehkan terus-menerus, Don ingin membuktikan kepada teman-temannya bahwa dia punya kemampuan atau bakat dengan gabung di pertunjukan sandiwara.

Jumbo menjadi representasi sebuah makna kata yang perlahan memudar hal negatif. Tak dimungkiri bahwa kita ketika melihat orang gendut, gemuk, dan obesitas, pasti ada perasaan sinis, lelucon, dan lainnya. Makanya, pengguna kata jumbo sedikit banyak dapat meminimalisasi hal negatif atas sikap perundangan atau hinaan.

Please follow and like us:
error72
fb-share-icon0
Tweet 5