
Hari Senin 14 April 2025, Rohman yang punya hajatan, orang Ciloang, datang ke rumah. Dia mengucapkan terima kasih karena dipinjami areal parkir Rumah Dunia untuk hajatan. Adik bungsu Rohman mau nikah. Rumahnya di dalam kampung. Jadi sejak ada Rumah Dunia, orang Ciloang sering hajatan di areal parkir. Itulah Literasi Budaya dan kewargaan.
Malamnya relawan Rumah Dunia juga posting foto tenda yang sudah dipasang. Setiap ada hajatan, yang terbayang di lidahku itu kuliner khas Banten, yaitu nasi rabeg. Nah, Rabu pagi, 16 April 2025, sejak pagi, saya dan Tias sudah merencanakan makan siang di hajatan. Kami sudah dandan. Perut dikosongin. Kebayang sudah, nasi rabeg di lidah.

Pas jalan ke depan, areal Rumah Dunia. Kok, sepi? Ada anak-anak yang biasa datang belajar ke Rumah Dunia. Kata mereka, hajatannya hari Minggu. Tias bergegas pulang , agak kesal. Di rumah ngecek undangan. “Iya, hari Minggu, Pah. Sekarang Rabu, kok udah dipasang tendanya,” Tias menunjukkan kartu undangan. Aduh. Ya, sudah. Makan siang di rumah. Masak dulu, ya.
Gol A Gong

