Ungkapan ini adalah peribahasa kuno yang sering dikaitkan dengan kebijaksanaan Tiongkok, dan ia menyampaikan pesan mendalam tentang prioritas dan dampak dari sebuah rencana hidup. Jika seseorang hanya berpikir jangka pendek, ia akan fokus pada hasil yang cepat dan langsung, seperti menanam padi yang bisa dipanen dalam waktu singkat. Namun jika seseorang berpikir lebih jauh, ia akan menanam pohon—sebuah simbol dari investasi jangka panjang yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan perawatan.

Tetapi jika seseorang berpikir untuk dampak seumur hidup, bahkan lintas generasi, maka mendidik manusia adalah jalan tertinggi. Pendidikan tidak hanya memberi bekal pengetahuan, tetapi membentuk karakter, nilai, dan arah hidup. Mendidik manusia berarti menciptakan perubahan yang tidak berhenti pada satu musim atau satu generasi, tetapi terus tumbuh melalui nilai yang diwariskan dan ditularkan.

Dengan kata lain, ungkapan ini adalah ajakan untuk berpikir besar dan jauh ke depan. Tanamlah yang cepat jika hanya ingin kenyang sesaat, tanamlah yang kuat jika ingin masa depan yang teduh, dan didiklah manusia jika ingin meninggalkan warisan yang abadi. Sebab perubahan terbesar tidak datang dari apa yang kita bangun, tapi dari siapa yang kita bentuk.

Sumber akun FB Logika Filsuf

Please follow and like us:
error71
fb-share-icon0
Tweet 5