Oleh: Zaeni Boli

Pertanyaan ini muncul saat Indonesia memiliki jadwal yang menentukan—hidup-mati perjalanan Timnas di era ini. Sebuah kesempatan yang dinantikan oleh segenap pencinta sepak bola di seluruh Indonesia: menyaksikan Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia.

Menyisakan dua pertandingan lagi, yaitu menghadapi Tiongkok dan Jepang, dari sini Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia. Lalu, apa urgensinya jika anggota skuad timnas harus bergabung dengan All Star ASEAN demi menghadapi Manchester United?

Banyak yang berpendapat, lebih baik skuad timnas tidak usah bergabung dengan para bintang Asia Tenggara ini. Alasannya jelas: Piala Dunia jauh lebih penting ketimbang harus mengalahkan atau sekadar bertanding dengan Manchester United. Perlu diingat, Manchester United (MU) saat ini bukanlah tim yang menakutkan seperti di masa David Beckham atau Cristiano Ronaldo. MU sekarang hanya sebatas tim papan tengah, dengan kualitas permainan yang naik-turun—lebih sering turun, jujur saja.

Jika memang harus ada pemain Indonesia yang tampil, maka sebaiknya diberikan kepada para pemain yang jarang mendapat kesempatan bermain di era Patrick Kluivert, seperti Asnawi, Pratama Arhan, atau Egy Maulana Vikri. Pertandingan All Star ASEAN vs Manchester United bisa saja menimbulkan risiko cedera, sementara Indonesia sangat membutuhkan para pemain yang bugar untuk menghadapi sisa pertandingan yang krusial demi lolos ke Piala Dunia.

Meskipun mungkin Indonesia diiming-imingi bahwa Jay Idzes diminta menjadi kapten dalam pertandingan tersebut, perlu diingat: level Jay Idzes sudah Serie A Italia. Ia bahkan menarik minat klub-klub besar seperti Inter Milan dan Juventus, yang bersaing mendapatkan tanda tangannya di akhir musim nanti—terlebih lagi jika Jay Idzes mampu membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Please follow and like us:
error71
fb-share-icon0
Tweet 5