Oleh: Naufal Nabilludin

Sejak tahun 2020 saya punya kebiasaan positif yang sampai saat ini measih dilakukan, yaitu menyisihkan uang jajan untuk membeli buku. Kebiasaan itu tumbuh perlahan dan bertahan hingga sekarang. Setiap bulan, saya selalu menyisihkan sebagian uang, untuk membeli setidaknya satu buku, entah itu novel fiksi, biografi, atau buku pengembangan diri.

Bagi saya, membeli buku bukan sekadar belanja. Ia adalah bentuk investasi—investasi leher ke atas, kata orang-orang. Dan saya percaya, ini salah satu investasi paling menguntungkan yang bisa dilakukan siapa pun. Buku memberi lebih dari sekadar informasi; ia membentuk cara kita berpikir, meresapi dunia, dan memahami diri sendiri.

Itulah kenapa saya mulai membiasakan diri membudget pembelian buku sejak awal bulan. Tidak perlu besar. Misalnya Rp100.000—dari situ, kalau ada buku yang benar-benar menarik dan saya rasa “ini harus dibaca”, saya tinggal ambil dari dana itu dan beli tanpa ragu.

Tidak semua buku langsung saya baca habis. Kadang cuma dibuka beberapa halaman, kadang diselesaikan dalam satu malam dan ada juga yang saya berikan ke teman. Tapi selalu ada satu benang merah: setiap buku yang saya beli, adalah hadiah kecil untuk versi diri saya di masa depan.

Jadi, mulai sekarang, coba sisihkan uangmu untuk membeli buku. Anggap itu sebagai hadiah kecil untuk dirimu sendiri—hari ini, esok, dan nanti. Selamat Hari Buku Sedunia. Happy World Book Day!

Please follow and like us:
error71
fb-share-icon0
Tweet 5