
Oleh Gol A Gong
Banyak kejutan ketika naik kereta. Ini memang harus disosialisasikan terus-menerus.
Pertama, beli tiket sekarang secara online. Tidak bisa di lokasi sambil antre. Saya menemukan banyak penumpang yang kehabisan tiket.

Kedua, terjadi hal yang memang sulit diubah. Rebutan kursi. Akibatnya yang mau turun di stasiun Kota Serang terhambat. Petugas dari PT KAI kurang tegas dan cenderung menyerah dengan kondisi ini. Saya sendiri ikut mengarahkan agar yang turun diberi prioritas.
Saya rasa PT KAI harus mau membenahi jalur Merak – Rangkasbitung ini. Saya konsumen sejak kereta api belum disentuh Jonan sebagai Direktur PT KAI. Copet, pedagang, rebutan kursi, berhenti sesuai permintaan penumpang memang tinggal kenangan. Sekarang cenderung lebih baik. Tinggal penomoran kursi harus dimulai.

Ketiga, ini lucu. Orang-orang yang mau turun di stasiun Cikeusal atau stasiun kecil lain, bisa terbawa ke Rangkasbitung. Kenapa? Karena lorongnya terhalang penumpang lain atau mereka terlalu santai. Mereka masih berpikir seperti bus, yang bisa diperintah oleh penumpang.
Itu catatan kecil yang saya tulis ketika kereta berhenti di stasiun Jambu Baru, satu stasiun lagi menuju Rangkasbitung.
*) Di atas kereta Merak-Rangkasbitung, 27 April 2025

