
Oleh: Zaeni Boli
Sejak lama, SMK Sura dikenal sebagai sekolah yang mempraktikkan toleransi beragama, seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SMK Sura Dewa Ahmad Taher dalam sambutannya pada momen silaturahmi Hari Raya Idulfitri 1446, Pesta Paskah, serta perpisahan guru dan siswa angkatan XVII SMK Sura Dewa.
Dalam agenda tersebut, salah satu acara penting adalah Mini Talk Show Moderasi Beragama yang dipandu oleh Bernadina Bataona, Kepala Program Keperawatan SMK Sura Dewa, dengan menghadirkan pembicara Adrianus Bajuga Haliwala, S.Ag., Kepala Seksi Agama Katolik, dan Hafid Syarif, S.Ag., Kepala Seksi Agama Islam.

Menurut Hafid Syarif, S.Ag., moderasi adalah jalan tengah. Ia menyampaikan bahwa dalam bertoleransi, masyarakat Flotim tidak perlu ragu karena telah menjadi praktik keseharian.
Sementara itu, Adrianus Bajuga Haliwala, S.Ag., menyampaikan bahwa moderasi beragama adalah cinta yang membuat kita bertahan dalam perbedaan. Ia juga menambahkan bahwa di beberapa titik di Flores Timur telah hadir kampung-kampung moderasi beragama.
Kemudian muncul pertanyaan dari pemandu acara: mengapa moderasi beragama menjadi penting?
Menurut Kepala Seksi Agama Islam, moderasi beragama penting agar tidak lagi terjadi kekerasan yang disebabkan oleh alasan atau latar belakang agama. Para pemuka agama juga diharapkan mampu menjelaskan agamanya kepada generasi muda dengan baik.
Sementara itu, Kepala Seksi Agama Katolik menjawab bahwa melihat kenyataan Indonesia yang memiliki keberagaman agama, perlu ada satu cara untuk menghindari gesekan akibat perbedaan. Oleh karena itu, moderasi beragama dan toleransi sangat dibutuhkan agar umat bisa menjaga serta menjalankan agamanya masing-masing tanpa mengganggu umat lain.
Agenda Mini Talk Show ini dilaksanakan di Panggung Kreasi SMK Sura Dewa pada 28 April 2025.

