
Oleh: Tias Tatanka
Dalam hidup ini tentunya manusia pengin berhasil, kalau bisa terus-menerus, jangan ada kegagalan. Termasuk aku, karena …
Aku memang manusia biasa, yang tak sempurna dan kadang salah. Namun di hatiku hanya satu, cinta untukmu luar biasaaa …
Hahaha. Silakan menyanyi. 😂
Setelah dihadiahi satu set panah dari anak-anak -kabarnya anak ketigaku urunan uang paling banyak- aku jadi rajin latihan memanah. Di benakku udah terbayang jadi Katnis dalam Hunger Games aja. Hahaha.

Zaman bergeser, sudah hilang bayangan menjadi Srikandi yang juga mahir memanah. Iya juga sih, karena kisah Srikandi yang diduakan Arjuna. Halah. Hahaha.
Berminggu-minggu latihan tidak pernah sekali pun kena target tengah. Tapi tak apa, aku tetap latihan dengan gembira. Mungkin karena gabut juga, jadi aku ringan saja melakukannya. Tidak ada target apa pun.
Tapi dalam seminggu ini Allah kasih hadiah hiburan, panahku kena target tengah. Bahkan tiga kali. Kena sekali saja aku langsung posting selayaknya prestasi dengan mengabarkan ke grup WhatsApp keluarga. Juga status WA. Hahaha.
Receh emang. Mana tampak sekali kebahagiaan itu meletup-letup, kayak baru sekali. Lah, kan emang baru pertama ini, ya. Jadi mohon maaf kalau norak. Meskipun norak adalah hak semua orang. Ye, kan.
Tapi sebenarnya kesempatan mengenai target itu mengingatkan untuk bersyukur lebih dalam. Tentulah ada rasa senang membuncah yang kalau terpleset jadi pongah. Maka aku biarkan rasa senang meluap-luap disertai ingatan supaya masih ingat berpijak dan merendah.

Barangkali itu hadiah supaya aku lebih rajin dan semangat latihan. Mungkin itu ujian apakah aku akan tetap ingat dari siapa hiburan itu? Jadi sebenarnya prestasi itu biasa saja, cuma jadi istimewa karena menjadi kesempatan mengingat kebaikan-Nya.
Banyak kegagalan meleset dari target tengah atau malah panah melenting kena bambu, dan sering kali aku lupa introspeksi. Jadi sama Allah dikasih hadiah, supaya aku senang dan bertahmid berkali-kali.
Makanya aku jadi ingin membidik nilai sempurna terus, dengan begitu aku dengan mudahnya mengucap tahmid. Tapi kan tidak bisa begitu, jadi harus tetap tahu diri, pokoknya tetap latihan. Katnis yang selalu tepat itu hanyalah tokoh rekaan, jadi jangan terlalu mengidolakan. Hahaha. Apalagi aku memang …
Manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah …
