Oleh Muhzen Den

Belum lama ini rutinitas mengajar di sekolah bertambah. Selain harus mengajar, juga membimbing anak-anak kelas 6 A-B untuk membuat makalah sebagai salah satu syarat kelulusan di sekolah dasar.

Tugas ini sebenarnya sudah dibagi dengan guru-guru lainnya, dan anak-anak sudah dibagi per kelompok. Artinya, tambahan tugas ini sudah menjadi kelaziman yang harus saya kerjakan sebagai guru.

Membimbing anak-anak yang notabene belum punya pengalaman dalam membuat makalah, sangat menarik. Sebelum anak-anak membuat makalah, saya terlebih dahulu memberikan teorinya agar mereka paham secara wawasan. Dengan demikian, anak-anak membuat makalah sudah punya pijakan.

Selain teori, anak-anak juga didukung untuk membaca makalah-makalah seniornya dulu. Sebab, dengan memahami teori dan juga membaca makalah sebelumnya, anak-anak punya rujukan serta pandangan tema makalah apa yang harus dibuat.

Berpatok pada Tema

Sebelum menulis atau menyusun makalah, anak-anak saya imbau untuk mencari hal-hal yang mereka sukai. Setelahnya, anak-anak menentukan apa tema dan judul makalah yang akan dibuat nanti.

Persoalan tema, kadang anak-anak kebingungan, padahal itu ada di sekitar mereka. Karenanya, saya tekankan agar anak-anak menggunakan mata, pikiran, dan rasa untuk memilih tema yang akan dipilih.

Memang tidak mudah bagi pemula atau penulis pemula membuat sesuatu yang belum pernah dilakukan. Makanya, pengalaman adalah guru yang terbaik kata pepatah. Saya tidak bosan-bosan memberi semangat kepada anak-anak untuk terus mencoba meskipun mereka belum pernah.

Tidak Mudah

Menulis ataupun menyusun makalah bagi anak-anak tidaklah mudah. Sebab, anak-anak belum memiliki wawasan dan pengalaman yang cukup. Meskipun sudah didorong dengan berbagai cara, tetap saja anak akan bertemu dengan namanya mentok. Jika sudah begitu, saya berupaya menurunkan dorongan agar anak-anak istirahat sejenak.

Kemudian yang membuat anak-anak kesulitan adalah cara menyusunnya. Walau sudah disuruh untuk mencari data-data terkait tema yang akan dibuat, tapi anak-anak masih bingung. Memang tidak mudah. Butuh proses agar mereka paham dengan apa yang dilakukannya. Apalagi ini urusannya dengan menulis.

Tantangan

Membimbing anak-anak membuat makalah merupakan sebuah tantangan yang menarik. Tapi, bagi anak-anak ini sungguh sulit. Mereka kadang ambil simpelnya saja, yakni pakai AI. Makanya, saya tegaskan kepada anak-anak untuk tidak pakai kecerdasan buatan. Meskipun kita mudah terakses dengan internet, tapi mencari data harus sesuai sumbernya. Harus pada laman-laman media yang kredibel dan valid.

Beberapa mungkin ada yang menggunakan, tapi saya cegah agar mereka bisa berpikir panjang dan tidak praktis. Bisa menulis memang tidak seperti membalikkan tangan. Ada proses yang harus ditempuh, baik secara teoretis maupun praktiknya. Begitu juga menyusun makalah. Anak-anak harus punya pola pikir panjang agar kelak mereka punya wawasan dan pengalaman.

Please follow and like us:
error72
fb-share-icon0
Tweet 5