
Bagaimana jika laut yang kupadang saat ini dari dalam kereta menerjangku? Aku pasti akan terbang menuju langit. Setidaknya begitulah yang aku inginkan saat ini. Mungkin, memang begitulah setiap keinginan yang hatinya merasa dipeluk kesendirian (lagi). Aku mengusap air yang jatuh dari pipi berkali-kali. Kenapa ini terjadi lagi? Kenapa? Apakah aku memang tidak layak untuk dicintai? Apakah aku memang tidak layak memiliki pasangan yang sesuai dengan apa yang aku inginkan? Sesekali aku membiarkan air mataku yang jatuh. Biarlah kereta ini menjadi saksi, bahwa seseorang sedang benar-benar patah hatinya.
Pelayan kereta sudah lima kali bulak-balik menawarkan banyak hal; makanan, minuman, bantal, kebahagiaan, dan harapan. Belasan stasiun sudah terlewat. Orang-orang lalu-lalang naik dan turun. Aku sedikitpun tidak perduli. Tiba-tiba aku merasa seseorang yang tidak asing berada di hadapanku yang sedaritadi hanya aku.
“Biasa saja. Tidak perlu menangis.”
Mataku dan matanya beradu.
Air mataku mengucur semakin deras.
“Jangan berbicara, atau aku segera menghilang.” Ia mengancam, lalu tertawa, gigi gingsulnya terlihat.
Berlama-lamalah di sini kecintaanku, berlama-lamalah.

“Apa? Aku tidak akan berlama-lama di sini, Bi. Tidak akan.”
“Aku di sini hanya untuk melihatmu. Tidak mengapa, kan?”
Aku mengangguk. Air mataku masih tidak terbendung.
Kepalanya miring ke kanan dan ke kiri, matanya teduh mentapku, wajahnya tersenyum.
Aku memaksa wajahku untuk tersenyum, semampuku, sebisaku. Air mata mengaburkan penglihatanku. Sekejap saja, ia menghilang.
Pesan dari Ibuku masuk, “Nak, Tata akan segera dimakamkan. Maafkan, kamu tidak bisa melihat istrimu untuk yang terakhir kali. Hati-hati di jalan. Kami sekeluarga menunggumu.”
oOo

TENTANG PENULIS: Robi Setiawan. Aku memliki nama pena, yaitu Rowan. Salam kenal semua. Aku kelahiran Jakarta yang menempuh pendidikan S1 di Banten. Aku masih seorang mahasiswa. Ahiya, aku memiliki buku loh, judulnya “Selangkah Demi Selangkah”. Tidak banyak yang bisa kuceritakan di sini, kunjungi Instagramku ya: @rowan_2403. Terima kasih.

FIKSI MINI hadir setiap minggu mulai Juni 2025. Terbit hari Senin. Kita tahu, fiksi mini sedang trend. Silakan mengirimkan fiksi mini karyamu. Satu lokasi, satu waktu, ada plot twist saat endingnya. Antara 250-500 kata. Silakan kirim fiksi minimu ke golagongkreatif@gmail.com dan gongtravelling@gmail.com, subjek: fiksimini. Sertakan bionarasimu 5 kalimat, foto dirimu, dan ilustrasi yang mendukung. Ada uang ganti pulsa alakadarnya Rp. 100.000,- dari SIP Publishing. Selamat menulis.

