Kalau kamu pernah atau suka nonton drama Korea, pasti suka liat adegan orang makan di tenda pinggir jalan, nah itu namanya pojangmacha. Dalam bahasa Korea, pojangmacha ditulis 포장마차. Kata ini gabungan dari pojang yang artinya “bungkus” dan macha yang artinya “gerobak”.

Jadi secara harfiah, pojangmacha itu kayak “gerobak makanan bungkus”, tapi sekarang bentuknya kebanyakan berupa tenda di pinggir jalan. Tenda yang biasanya warna oranye atau hijau ini jadi salah satu ikon street food Korea yang khas banget! Di sini, orang-orang nongkrong aja sambil makan, sambil ngobrol, curhat. Similiar to angkringan di Indonesia lah. Suasananya sederhana, tapi justru itu yang bikin bermakna.

Pojangmacha bisa ditemuin di banyak sudut kota, terutama di daerah yang rame kayak Seoul. Orang yang datang ke pojangmacha juga macem-macem. Ada yang lagi lembur terus lapar, ada yang galau abis putus, ada juga yang cuma lagi pengen makan angkringan.

Menunya emang gak terlalu banyak, streed food aja (kalau di Korea biasanya tteokbokki, odeng hangat, dan gorengan lainnya). Dan kebanyakan tenda juga jual soju, tapi banyak juga yang datang cuma buat makan.

Budaya pojangmacha ini menurutku menarik banget buat dikenalin ke kita di Indonesia, karena kayak yang tadi aku bilang, ini mirip sama angkringan atau warung kaki lima di Indonesia. Tempatnya sama-sama santai, makanannya sama-sama sederhana, tapi di tempat kayak gini tuh selalu ada cerita di balik setiap kunjungannya.

*) Natasha Harris, mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea, UPI Bandung

Please follow and like us:
error72
fb-share-icon0
Tweet 5