
Oleh Muhzen Den
Kelebihan zaman modern dengan teknologi dan informasi adalah mudahnya kita terakses ke jaringan internet. Tanpa kita sadari bahwa hidup kita dihujani badai informasi yang berseliweran di depan mata.
Mau makan, medsos. Mau mandi medsos. Mau main, medsos. Mau tidur, medsos. Semua yang kita lakukan selalu berhubungan dengan internet dan media sosial. Seolah-olah kita tidak pernah bebas dan selalu penasaran dengan apa yang terjadi di dunia maya. Jika hal itu terjadi, berarti kita sedang tidak baik-baik saja.
Memang mengasyikkan terhubung dengan dunia maya. Apalagi scroll di media sosial, baik Facebook, Instagram, TikTok, dan WhatsApp. Kita mendapatkan kesenangan informasi yang menggugah perasaan. Namun, kadang juga mendapatkan kesedihan yang tidak kita duga.
Rutinitas bermedia sosial yang tanpa henti akan mengalami kemunduran. Bosan, kecewa, merasa buang-buang waktu, dan lain sebagainya. Ketika rasa bosan itu datang, janganlah berputus asa. Sebab, ada dunia nyata yang sebenarnya kita perlukan, bukan maya yang hanya halu sesaat.
Baca buku
Jika bosan bermedia sosial, ada hal penting yang harus kita lakukan. Ambil buku yang ada di rak buku. Sepertinya buku-buku itu butuh sentuhan kita untuk dibaca. Baca dan nikmati isinya.
Membaca buku bisa jadi hal penting daripada standby di media sosial. Membaca buku-buku dengan tema dan judul menarik akan membuat luka dalam diri ini seolah terobati.
Buku bulan sekadar benda mati, tapi sumber inspirasi dari kebosanan kita dari rutinitas boring bermedia sosial. Sebab, di buku ada sesuatu yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dan pengalaman.
Bersosialisasi
Kecenderungan kita terlalu intens bermedia sosial membuat kita jauh dari teman-teman dan orang yang kita sayangi di rumah. Hidup yang tergantung pada ponsel dan media sosial membuat kesehatan mental kita sakit. Apalagi jika kita kena masalah atau mengunggah sesuatu yang kurang baik sehingga dampaknya pada kita sendiri.
Kita harus bijak bermedia sosial. Jangan melulu bergantung pada dunia digital. Banyak hal yang bisa kita lakukan, seperti ngopi-ngopi bersama teman sambil nobar, main di taman atau pusat keramaian, mengajak kencan istri/suami, jalan-jalan sore bersama pasangan atau anak-anak, dan lain sebagainya.
Aktivitas sosial atau dunia realita justru akan membuat kita ada dan berarti. Banyak hal positif yang bisa kita lakukan saat berkumpul bersama teman-teman, saudara, istri-anak, dan lainnya.
Biarkan dunia maya atau media sosial bergulir dengan sendirinya. Sementara kita harus tetap hidup dengan hal-hal menyenangkan di dunia nyata. Dunia maya hanya menawarkan kesenangan sesaat. Sedangkan kehidupan bersosial masyarakat adalah kunci dari sebuah kehidupan.

