Oleh: Moh. Fauzi

Belakangan ini, kita semua tahu bahwa berbagai berita mengenai ketidakpastian ekonomi, baik di tingkat nasional maupun internasional, kian marak beredar. Tantangan seperti pemutusan hubungan kerja secara masal, penghematan anggaran, perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta keputusan terbaru dari The Fed (Bank Sentral AS) yang menaikkan suku bunga, telah mengakibatkan gangguan pada perekonomian global dan nasional.

Dampaknya, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pun terpengaruh. Berdasarkan data yang dibagikan oleh akun Instagram stockwise. id, Indonesia tercatat sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di Asia Tenggara.

Dengan fenomena yang terjadi, masyarakat mulai merasakan kecemasan: apakah ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi? Atau sebaiknya menyimpan uang di bawah bantal?

Ketidakpastian ekonomi sering kali membuat banyak orang merasa ragu. Namun, jika kita menelusuri sejarah, kita akan menemukan bahwa di tengah krisis, banyak individu berhasil menciptakan kekayaan baru. Kuncinya bukan terletak pada seberapa banyak uang yang kita miliki, melainkan pada cara kita mengelolanya dengan bijaksana, disiplin, dan penuh antisipasi.

Oleh karena itu, saya ingin berbagi beberapa kiat penting dalam berinvestasi di tengah badai ekonomi yang tidak menentu.

  1. Jangan panik

Langkah pertama yang paling penting adalah tetap tenang. Memang wajar jika pasar yang menurun terasa menakutkan, namun itu bukanlah akhir dari segalanya. Banyak investor legendaris, seperti Warren Buffett, justru memanfaatkan momen ini untuk membeli saat orang lain panik dan menjual.

Rasa panik hanya akan mendorong kita untuk menjual aset di titik terendah dan membeli kembali ketika harga sudah melambung ini adalah strategi klasik yang berujung pada kerugian. Ingatlah, emosi yang tidak terkendali adalah musuh terbesar dalam dunia investasi.

  1. Jangan hanya monoton sama satu aset saja

Saya sangat menyarankan untuk tidak menyimpan semua aset hanya dalam satu bentuk. Ini bukan berarti saya tidak percaya pada aset tersebut, melainkan ini merupakan strategi utama untuk melindungi diri dari risiko. Dalam buku “The Psychology of Money,” dijelaskan bahwa “sebaik-baiknya sebuah rencana adalah merencanakan rencana ketika semuanya tidak berjalan sesuai rencana. ” Pernyataan ini mengajak kita semua untuk lebih bijak dalam mengelola uang dan aset agar terhindar dari situasi yang tidak kita inginkan di masa depan.

Secara pribadi, saya telah menerapkan prinsip ini. Selain berinvestasi di Bitcoin, saya juga berinvestasi dalam aset berbentuk makhluk hidup seperti kambing dan ayam. Karena saya percaya, investasi terbaik adalah dengan tidak menaruh semua telur dalam satu keranjang.

  1. Pegang aset yang minim resiko

Selain tidak fokus pada satu jenis aset, kita juga perlu banyak belajar untuk mengetahui mana aset yang minim risiko. Kita semua tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan, karena itu adalah misteri yang sulit ditebak oleh manusia. Contohnya, seperti emas dan Bitcoin. Jika memiliki cukup uang, sebaiknya investasikan pada tanah, ladang, rumah, dan aset lainnya.

Percayalah, aset-aset tersebut akan melindungi harta kita di tengah ketidakpastian ekonomi yang kita hadapi saat ini. Namun, jika anggaran Anda terbatas, belilah emas dan Bitcoin karna ini merupakan pilihan yang baik saat uang kita terbatas tapi ingin ber investasi. Saya pribadi, bersama teman saya Naufal, telah menerapkan strategi ini. Alhamdulillah, kedua aset tersebut selalu menunjukkan kenaikan nilainya setiap tahun, dan kami telah meraih keuntungan dari investasi tersebut.

  1. Belajar lebih banyak

Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, pengetahuan menjadi sebuah aset yang sangat berharga. Semakin banyak yang kita ketahui, semakin kecil kemungkinan kita terjebak dalam keputusan yang keliru. Oleh karena itu, penting untuk terus mengembangkan pengetahuan kita (investasikan pada diri sendiri atau leher keatas).

Sungguh sayang jika kita memiliki banyak uang tetapi kekurangan pengetahuan. Tidakkah itu terdengar lucu? Janganlah malas untuk membaca; percayalah, dunia ini akan selalu menghargai mereka yang memiliki lebih banyak pengetahuan.

  1. Selalu siapkan dana darurat

Hal ini sering dilupakan oleh banyak orang, terutama di kalangan anak muda, ketika mereka tergerak karna oleh trend atau Fomo “Fear of Missing Out” dalam investasi, yakin lah suatu saat akan menyesal karna tidak mempertimbangkannya dengan baik.

Padahal, memiliki dana darurat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang bisa saja muncul, seperti biaya pengobatan mendadak, pendidikan, dan berbagai hal lainnya.

Ekonomi memang tak selalu cerah. Tapi justru dalam badai, akan terlihat siapa yang benar-benar tahu cara mengendalikan kapal. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa menjadikan masa sulit sebagai peluang emas untuk tumbuh, emang tidak salah ber investasi dimana saja tapi apa salahnya kita memanajemen resiko dalam berinvestasi, agar meminimalisir resiko yang akan terjadi nanti.

Please follow and like us:
error72
fb-share-icon0
Tweet 5