Ketika orang-orang bertanya kepada saya, “Kenapa namanya ‘Rumah Dunia’, bukan ‘Rumah Surga’ atau ‘Nurul Iman’, misalnya?” Saya menjawabnya, bahwa penamaan itu pertama harus universal. Semua orang merasa nyaman, karena tidk merujuk pada satu golongan.

Makna lain dari “Rumah Dunia” adalah memindhakan dunia ke rumah lewat jurnalistik, sastra, dan film. Ketiga disiplin ilmu memulainya dengan kata-kata. Ada satu kredo di duia kreatif yang keramat, yaitu: semua dimulai ketika kata-kata disusun.

Itulah kenapa saya menulis: Rumahku Rumah Dunia, Kubangun dengan Kata-kata. Segala yang ada di Rumah Dunia, bermula dari kata. Beli semen, uangnya dari honorarium menulis esai, cerita pendek, novel, dan skenario program TV. Bermula dari kata, kemudian berwujud jadi Rumah Dunia seperti sekarang.

Gol A Gong

Please follow and like us:
error71
fb-share-icon0
Tweet 5