
Oleh: Natasha Harris
Waktu nonton drama My Mister, ada adegan yang menarik untuk dibahas, yaitu ketika karakter utamanya, Park Dong Hoon, nunduk dalam-dalam waktu nyapa bosnya. Buat orang yang belum familiar, mungkin ini terkesan berlebihan. Tapi tau gak, itu tuh justru salah satu ciri khas dari budaya Korea, lho. Budaya ini disebut 인사 (insa) yang berarti ‘salam’. Insa tuh gak cuma soal sopan santun, tapi juga jadi cara seseorang nunjukkin rasa hormat, kerendahan hati, dan posisi sosial mereka dalam interaksi sehari-hari.


Sejak awal kuliah di jurusan pendidikan bahasa Korea, budaya insa udah jadi bagian dari keseharianku. Bukan cuma pas ketemu dosen atau kating, tapi juga ke lintas jurusan, aku terbiasa bilang “annyeonghaseyo” (안녕하세요) sambil nunduk. Bahkan aku dengar dari dosenku, katanya dosen-dosen dari prodi lain sampai takjub karena mahasiswa/i prodiku konsisten banget nerapin budaya ini.
Di Korea sendiri, budaya insa udah jadi bagian penting dari etika sosial. Biasanya yang lebih muda atau posisinya lebih rendah akan nyapa duluan. Cara nyapanya juga gak asal, pokoknya makin dalam tundukannya, makin tinggi penghormatan yang diberikan.

Dari murid ke guru, bawahan ke atasan, sampai staf toko ke pelanggan, semuanya di sana terbiasa nyapa. Kalau dibandingin, di Indonesia juga sebenarnya ada budaya yang mirip gak sih?Kita di sini juga terbiasa nunduk kecil dan senyum ke orang yang papasan, kan?
Menariknya lagi, dari budaya yang kelihatannya sepele ini, kita jadi bisa belajar tentang perhatian kecil, dan rasa hormat yang ternyata bisa bikin hubungan antar manusia jadi lebih baik.

