
Di sudut kamar yang remang, dengan hanya lampu belajar menyala temaram, Alin memeluk bantal sambil membaca buku horor yang baru ia pinjam dari perpustakaan sekolah. Judulnya saja sudah bikin merinding: Tamu Tanpa Undangan. Sampulnya menampilkan seorang anak kecil berdiri di ambang pintu rumah, dengan mata kosong dan wajah pucat, seperti lukisan yang sengaja dibuat kabur agar menakutkan.
Di bab lima, tokoh utamanya seorang anak laki-laki bernama Bram. Bram de Vries. Dari Namanya, tanpa dijelaskan pun Alin tau kalau ia dari Belanda. Bram meninggal karena kebakaran hebat yang juga menewaskan seluruh keluarganya. Andai Bram dan keluarganya dapat keluar hidup-hidup.
Di buku hariannya, Bram menuliskan sebuah mantra yang tertulis di halaman belakang buku tersebut. Katanya, kalau dibaca keras-keras, seseorang dari “dunia seberang” akan datang dan menemani.
Tanpa sadar, Alin membaca lantang tulisan yang ada di bukunya, Alin mengejanya pelan-pelan dan penuh rasa ingin tahu:
“Akar-akarnya menjalar, daun-daunnya bersuara, perlahan percikan api mulai terasa. Ia datang bukan karena dipanggil, tapi karena namanya disebut…”

Tiba-tiba, lampu meja berkedip. Lalu mati. Jantung Alin hampir mau copot.
“Hanya mati lampu,” gumamnya, berusaha tenang.
Tapi kemudian, suara ketukan pelan terdengar dari arah lemari kayu tua di pojok kamar. Tok… tok… tok… Alin menahan napas. Ia menatap ke arah lemari. Tidak ada apa-apa. Hening seketika.
Tok… tok… tok…
Suaranya makin jelas. Seperti… dari dalam lemari?
Dengan gemetar, ia mendekat, membuka pintu lemari yang berderit. Kosong. Tidak ada apa-apa. Hanya baju-baju yang tergantung. Ia menutup pintu. Dan saat berbalik, ada anak laki-laki berdiri di belakangnya. Pucat. Mata kosong. Tersenyum.
“Namaku Bram. Terima kasih sudah memanggilku.”
oOo


TENTANG PENULIS: Adina Mardhatillah, akrab di sapa Adina. Dari Kota Muara Teweh, Kab. Barito Utara, Kalimantan Tengah. Hobinya membaca dan menulis, lebih spesifiknya dia penyuka buku bergenre Horor dan thriller. Instagramnya: @adinadhaaa_ .

FIKSI MINI: Hadir setiap minggu mulai Juni 2025. Terbit hari Senin. Kita tahu, fiksi mini sedang trend. Silakan mengirimkan fiksi mini karyamu. Satu lokasi, satu waktu, ada plot twist saat endingnya. Antara 250-500 kata. Silakan kirim fiksi minimu ke golagongkreatif@gmail.com dan gongtravelling@gmail.com, subjek: fiksimini. Sertakan bionarasimu 5 kalimat, foto dirimu, dan ilustrasi yang mendukung. Ada uang ganti pulsa alakadarnya Rp. 100.000,- dari SIP Publishing. Selamat menulis.

