
Oleh: Natasha Harris
Setiap bulan November, ada satu hari yang bikin Korea Selatan jadi sunyi mendadak. Hari dimana 수능 ‘Suneung’ atau ujian masuk perguruan tinggi dilaksanakan. Buat orang Korea, ini bukan lagi sekadar UTBK, tapi semacam “hari penentuan nasib” yang persiapannya butuh bertahun-tahun.
Di drama Crash Course in Romance, kita bisa lihat betapa beratnya tekanan yang dihadapi siswa menjelang ujian. Berat banget, karena hasil Suneung ini bisa nentuin masa depan mereka, mulai dari kampus, karier, bahkan relasi sosial juga bisa ikut terpengaruh.


Menariknya lagi, suasana di hari Suneung itu khas banget. Di hari itu, sekolah akan diliburin, dan jadwal kerja diundur. Bahkan kata dosenku (native korean), pesawat juga dilarang terbang saat Suneung berlangsung, ini karena biar gak ganggu konsentrasi saat sesi listening berlangsung. Polisi juga katanya siap siaga nganterin siswa yang hampir telat ujian. Dengarnya aja menegangkan gak sih?


Hal lain yang jadi khas dari budaya Suneung adalah tradisi kecil yang dilakukan sebelum hari ujian. Biasanya, keluarga dan teman-teman bakal ngasih semangat dengan cara macam-macam.
Ada yang nulis surat dukungan, nganterin sampai ke lokasi ujian, atau sekadar ngasih pelukan hangat sebelum siswanya berangkat. Jadi, di balik semua tekanan, tetap ada momen-momen kecil yang nunjukin kalau mereka gak berjuang sendirian.
*) Natasha Harris, mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea, UPI Bandung

