Sekitar tahun 2002, di Braga Center. Saat itu Ikapi Book Fair. Novel saya – Al Bahri (Asy Syaamil) diluncurkan. Halfino Berry dan Ali Muakhir – dua anak muda yang kreatif di dunia penerbitan – mengenalkan saya kepada seorang perempuan. Saya mundur selangkah, seolah melihat sosok yang saya anggap sudah wafat.

“Teh Pipiet Senja?” seruku. Saya pernah membaca cerpen dan cerbungnya di majalah. Juga penyakit cancer yang dideritanya.

Saya menganggap Teh Pipiet sudah wafat. Ternyata penyakitnya thalasemia, kelainan darah. Dan yang meninggal adalah artis bernama Pipit Sandra. Alhamdulillah, dia bertahan hidup. Sejak itu kami bersahabat. Saling support dalam kekaryaan. Sungguh, dia perempuan kuat dan penyintas. Sepanjang hidupnya hanya dia yang saya catat: nulis dan transfusi darah di rumah sakit. Buku Baru dan rumah sakit.

###

Saya terbiasa bangun pukul 02.00-03.00. Ritual agama dan nulis hingga pagi. Ada pesan di WA dari Rossy Panjalu. Saya kaget dan bahagia. Pesannya, “Nonton Jalur Langit, Trans 7, Mas.”

Rossi masih hidup. Dia penyintas juga. Cancer stadium 4. Saya pikir, dia sudah berpulang. Alhamdulillah, dia masih dilindungi Allah SWT. Coba baca pesannya kepada saya pada 25 September 2021:

“Mohon doanya saya sudah 53 hari berjuang di Bandung dalam pengobatan di RSHS.”

Jadi wajar jika saya menganggap Rossy sudah berpulang. Tapi setelah subuhan, saya panteng TV 7. Kedua mata basah. Ya, Allah. Rossi dinyatakan sembuh total setelah melewati masa kritisnya sejak 2013. Rossy muncul di Trans 7 dan berkata, “Hidup jangan ditangisi, tapi harus diperjuangkan.”

Saya mengenal Rossi ketika jadi Ketua Umum PP Forum Taman Bacaan Masyarakat, 2010-2015. Rossi termasuk pegiat literasi yang membangun taman bacaan di rumahnya, desa Panjalu Ciamis.

Saya hanya geleng-geleng kepala. Di sela-sela waktu kemoterapi Ciamis – Bandung, Rossi masih mengurusi orang lain di taman bacaannya. Bayangkan, sakit cancer, kemoterapi, ngurusin taman bacaan, baca, nulis…

Menulis adalah caraku menangis
Jariku adalah degup jantung kecewa
Kata adalah dengusan kasar diatas luka
Dan puisi adalah air matanya.

Itu curahan hati Rossy kepada saya.

Bagi saya, mereka berdua perempuan hebat. Kalau ada penulis muda yang mengeluh, harus berguru kepada mereka.

Gol A Gong
Sabtu 31 Mei 2025

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5