
Serang, 3 Juni 2025– Aula Tadris Bahasa Inggris (TBI) UIN Banten dipadati oleh peserta dari berbagai kalangan dalam acara sosialisasi beasiswa Fulbright untuk program Foreign Language Teaching Assistant (FLTA). Tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa konsentrasi BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), wakil dekan, dan sekretaris jurusan, acara ini juga menarik minat guru-guru Bahasa Inggris serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan potensi diri melalui program pertukaran budaya dan pendidikan internasional.
Acara ini turut dimeriahkan oleh kehadiran tamu istimewa, Ibu Meiline Tenardi, penerima Gatra Citra Perempuan Indonesia 2024 kategori Adhi Bhakti Krama Pertiwi. Dikenal sebagai pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB).
Sesi utama diisi oleh Miss Uswatun Hasanah, M.Pd. penerima beasiswa Fulbright FLTA tahun 2021, yang kini tengah menempuh studi S3 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dengan beasiswa LPDP. Dalam paparannya, Miss Uswah membagikan informasi lengkap mengenai alur pendaftaran, persyaratan, dan strategi menulis esai motivasi yang kuat untuk program FLTA.

Ia menekankan bahwa keberhasilan dalam program ini tidak hanya ditentukan oleh latar belakang akademik, tetapi juga oleh metode pengajaran dan kemampuan mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia.
“Yang membuat kita unggul dalam program ini bukan hanya kemampuan akademik, tapi juga seberapa menarik kita memperkenalkan budaya Indonesia,” ujar Miss Uswah.
Ia juga membagikan pengalamannya selama mengajar BIPA di Ohio University, Amerika Serikat. Salah satu momen tak terlupakan adalah saat ia membawakan materi tentang ilmu hitam di Banten, seperti santet dan pelet, yang membuat mahasiswa Amerika tercengang karena topik tersebut sangat asing dan eksotis bagi mereka.
Beberapa persyaratan utama untuk mendaftar beasiswa FLTA meliputi:
- Esai motivasi pribadi
- Esai tentang budaya dan metode pengajaran
- Skor TOEFL minimum 550
- Surat rekomendasi
- Curriculum Vitae (CV)
Sebagai penutup, Miss Uswah membagikan kisah masa kecilnya yang penuh keterbatasan, termasuk saat tidak bisa ikut jalan-jalan ke Bandung bersama teman-temannya karena masalah biaya. Namun, ucapan sang nenek waktu itu tetap membekas dalam ingatannya. “Suatu saat nanti kamu akan bisa pergi ke mana pun kamu mau.”
Kini, kalimat itu menjadi nyata. Berkat kerja keras dan beasiswa, Miss Uswah telah mengunjungi berbagai negara dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
“Jangan pernah berhenti bermimpi, karena mimpi itu yang akan membawa seseorang pada kesuksesan. Habiskan jatah gagalnya dari sekarang. Semakin kamu gagal, maka kamu semakin dekat dengan keberhasilan, karena tidak ada orang yang terlahir hanya untuk gagal,” pesannya penuh semangat dalam closing statement, lalu disambut tepuk tangan yang meriah.

Acara ini juga turut disukseskan oleh tiga mahasiswa yang kini telah dianggap seperti anaknya sendiri, yaitu Ulhiyati, Nurhalyza Nabila Pitri, dan Huliyatul Jannah. Ketiganya terlibat langsung dalam pelaksanaan acara dengan semangat dan kekompakan yang tinggi.
Melalui sosialisasi ini, semangat untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia serta mengejar mimpi ke luar negeri semakin tumbuh di kalangan peserta dari berbagai latar belakang. Harapannya, semakin banyak generasi muda Indonesia yang percaya bahwa mimpi besar bisa diwujudkan, selama berani melangkah dan berusaha.
