Realitas bahwa orang yang dekat dengan buku tidak koheren dengan tradisi menulis, memang sering saya temukan saat memberi pelatihan. Ya, banyak para guru Bahasa dan Sastra Indonesia, yang tidak gemar membaca apalagi menulis. Begitu juga para penelola TBM (Taman Bacaan Masyarakat) yang hanya senang seminar atau menggelar buku
Mendengar cerita perjuangan dan perjalanan panjang yayasan dari 3 orang pendiri – Nuriman, Eko, dan Asran tentu membuat kami kagum. Perjalanannya tak mudah, perjuangannya tak sedikit. Sejak tahun 2010 dimana semua dimulai hingga sekarang semakin maju dan berkembang.
Ya, menulislah karena sebagai pegiat literasi tentu harus menunjukkan karya dari praktik baikmu sebagai pembaca. Kita harus jadi suri tauladan bagi warga belajar yang datang ke taman bacaan. Menulis akan memberi inspirasi kepada orang-orang di sekitarmu.
TBM Bale Baca Cijayanti berharap kegiatan ini dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk menulis dan terus belajar.
Lima puluh pegiat literasi berkumpul di Cafe Kahyana, Pontianak
Jum’at 27 September 2024
TBM Lautan Ilmu memandang Dean mampu untuk membawakan dongeng dengan baik karena Dean telah terbiasa tampil baru-baru ini.
0
5
0
20