Masjid An-Nur Pulau Rote Dibangun dengan Telur dan Gula

Aku berdiri di pinggir jalan Jl. Baa Busalangga. Aku ingin ke masjid An-Nur di Baa. Masjid itu dibangun menggunakan telur dan gula. Tapi tidak ada angkutan kota yang melintas, karena Kamis 26 Mei 2022 ini libur. Warga Baa sedang merayakan kenaikan Isa Almasih di gereja. Aku stop beberapa motor yang melintas tapi terus saja melaju. Tiba-tiba ada bus sekolah berwarna kuning terang berhenti. “Ayo, naik!” seru supir. Wah!

Pulau Rote, Akhirnya Aku Tiba Juga

Si Biru meminggir di drop zone, terminal 3, Bandara Internasional Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten. Rudi Rustiadi, Setiawan Jodi, dan Rohman bergegas menurunkan 2 koper, 2 tas ransel, dan 1 dus berisi buku seberat 15 kilo. Ade Ubaidil, yang akan menemaniku ke Pulau Rote Ndao, NTT, berlari mengambil troil. Sudah menujukkan pukul 22:30, Senin 23 Mei 2022. Pesawat City Link terbang pukul 02:30 pagi, memasuki Selasa pagi. Kali ini Media Pendidikan Cakrawala pimpinan Gusty Rikarno yang mengundangku.

Topi Orang Rote

Kepala Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang, NTT, memasangkan topi khas pulau Rote – Ti’i Langga kepada saya, Sabtu 9 April 2022. Ti’i langga itu unik, yaitu sejenis topi bertepi lebar, berasal dari Kepulauan Rote, Indonesia bagian timur. Pulau Rote adalah pulau berpenghuni paling selatan di Indonesia, terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, tidak jauh dari Timor. Saya ingin sekali datang ke sana.

Menurut Kepala Desa, topi Rote ini memiliki semacam cula yang aneh mirip unikorn setinggi 40 sampai 60 sentimeter atau hiasan jambul yang melekat di bagian depan. Itu biasa disebut ‘antena’ dengan sembilan tingkat. Bagian runcingnya tidak bisa tegak tapi miring. Gak sulit jika souvenir ini dibawa pulang kalau ditenteng. Harus dipakai terus. Topi ini symbol orang Rote yang keras.  

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)