“Takdirku mungkin hampir serupa dengan Gol A Gong ; sama-sama difabel. Lengan kirinya buntung, sebelah mataku tidak bisa melihat. Beliau jauh lebih senior, dan konsen di bidang olah raga badminton lalu literasi. Sedangkan aku bukan siapa-siapa. Aku hanya salah satu dari sekian banyak pembaca tulisannya yang merasa bahagia ketika buku “Gong Smash” terbit. Pasti bakal ada semangat baru setelah membacanya. Dan memang benar adanya.
Anggit Wicaksono
Please follow and like us: