Oleh Gol A Gong
Akbar tersenyum lebar. Dia duduk di kursi singgasana, bersarung poleng, koko, kopiah, yang kesemuanya dia beli di Arab Saudi, negeri muslim dengan kekayaan melimpah ruah. Tasbeh dengan bulatan-bulatan terbuat dari kacang zaitun menggantung di tangan kirinya. Tangan kanannya untuk yang keseratus kali menerima uluran salam selamat dari tetangga di komplek guru.
“Alhamdulillah, selamat datang kembali di rumah, Pak Haji…”
Akbar semakin melebarkan senyumnya. “Silahkan, Pak Wawan, silahkan diambil oleh-olehnya. Itu korma asli dari Mekkah. Sedikit-sedikit, ya. Sajadah dan tasbehnya hanya untuk kepala-kepala sekolah saja. Tidak bisa saya kasih ke semua guru. Bisa tekor saya.”

Please follow and like us:
Keren, sentilannya mengena sekali.
Sentilan yang dalem sekali, mas Gong 😁👍👍👍banyak terjadi
Wah…makna haji tinggal nama….sedih jadinya..