Kami terus berjalan. Ada kata, suara dan tatapan yang tidak biasa. Cepat dan menusuk. Itu biasa. Toh, pil itu memang diciptakan harus pahit agar proses kesembuhan itu terjadi. Jalan ini makin terasa terjal seperti biduk yang berjuang tegar di tengah derasnya badai. Satu hal yang pasti mercusuar dan dermaga untuk berlabuh itu masih ada. Kami tahu jalan pergi dan jalan pulang.

Please follow and like us:
error64
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia