“Saya kenal Gol A Gong dari cerita-cerita beliau di Majalah HAI. Beliau selain Duta Baca Indonesia, beliau juga sebagai seniman dan penulis, itu sangat penting  sekali. Zaman sekarang ini kan kita harus lebih menguasai literasi. Kalau tidak mengikuti literasi akan ketinggalan. Mudah-mudahan dapat memotivasi mahasiswa Tebo, untuk lebih meningkatkan keterampilan,” kata Nurhuda kepada wartawan di ruang rektor, Minggu (27/11/2022).

Nurhuda menambahkan, dengan kehadiran Gol A Gong bisa memberikan motivasi dan inspirasi kepada anak-anak muda lewat tips dan trik untuk bisa menulis. “IAI Tebo ini kampus Isalam, sesuai dalam Al-Quran yaitu Iqro, bacalah. Jadi perintahnya kita harus banyak membaca, membaca apa saja. Dan kita harus selalu belajar agar menjadi orang-orang yang berkualitas,” ujarnya.

Wakil Rektor III Bidang Mahasiswa, Dody Putra dalam sambutannya mengatakan, sangat berterimakasih atas kedatangan tim Safari Literasi DBI ke kampus. “Kami merasa sangat senang bisa didatangi oleh Duta Baca Indonesia dan tim relawan Rumah Dunia. Semoga ini bisa memotivasi mahasiswa IAI Tebo agar semakin gemar membaca dan mengenal lebih dalam apa itu literasi,” kata Dody.

Hal yang sama juga dikatakan Kepala Humas IAI Tebo, Rizki Hariandi, bahwa acara ini bagus untuk mahasiswa agar tahu tentang literasi dengan adanya duta baca. “Harapannya dengan adanya kegiatan ini ada efek yang bagus buat mahasiswa agar senang membaca. Mudah-mudahan ini membawa hal positif. Dan mahasiswa menjadi lebih kreatif dan inofatif,” kata Rizki.

Gol A Gong berbagi motivasi tentang pentingnya membaca. Dari kebiasaan baik membaca sejak kecil hingga kini, diakui Gong berdampak besar pada dirinya. “Sejak SD saya gemar membaca, hingga sekarang. Lalu saya punya mimpi ingin mengelilingi dunia. Saya pernah bekerja di stasiun televisi ternama di Jakarta, di majalah HAI dan menulis lebih dari 125 buku, itu salah satunya buah dari kebiasaan saya membaca buku. Dan sekarang saya diamanahi sebagai Duta Baca Indonesia menggantikan Najwa Shihab,” cerita Gong memotivasi ratusan mahasiswa IAI Tebo.

Hal senada juga dikatakan oleh Rahmat Heldy HS, menurutnya saat ini banyak sekali guru atau dosen yang hanya sekadar mengajar di dalam kelas, lalu selesai. “Kalau guru atau dosen seperti itu biasa saja. Maka untuk jadi guru atau dosen yang luar biasa adalah dengan menulis. Itu baru keren dan hebat!” Kata Rahel, sapaan akrab Rahmat Heldy HS.

Sementara itu Toto ST Radi berbagi tentang macam-macam jenis tulisan prosa. “Jika ingin menjadi penulis, tulislah hal-hal yang dekat dengan kalian. Jika belum bisa menulis puisi, tulislah cerita pendek atau cerita-cerita keseharian kalian. Jadikan itu sebagai sarana pembelajaran. Karena untuk bisa menulis adalah dengan cara banyak membaca dan setelah itu, berlatihlah menulis,” kata Toto mengakhiri pertemuan di IAI Tebo. (*)

Please follow and like us:
error37
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia