Cerita ini menurut pengakuan Habib Ja’far bukan anekdot untuk lucu-lucuan, melainkan ini diambil dari kisah nyata. Begitulah manusia, jika keteguhan imannya sudah menjalar dalam dada, maka semua hal yang berkaitan dengan apapun diserahkan kepada Allah—walaupun bagi masyarakat kebanyakan menyalahi aturan.

Lain hal dengan orang Madura yang berjualan di depan SPBU, saya menemukan contoh lain, yaitu tempat kursus bahasa Inggris yang namanya kurang populer bagi kebanyakan orang—Rhima English Course (REC)—dan letaknya hanya tiga meter dari Basic English Course (BEC).

Perlu diketahui, BEC merupakan raksasa tempat belajar bahasa Inggris yang ada di Pare dan jumlah muridnya setiap 3 bulan sekali ratusan orang. BEC juga sangat terkenal karena disebut sebagai cikal bakal adanya Kampung Inggris Pare. Berdiri sejak 1977.
Sedangkan, Rhima English Course berdiri sejak 1999 dan namanya kurang populer dan terdaftar sebagai lembaga kursus pada 2015. Tapi mengapa berani sekali berdiri di depan BEC? Saat saya bertanya kepada pemiliknya, jawabannya di luar dugaan, yaitu segalanya sudah diatur oleh Allah, termasuk rezeki.

Saya memperhatikan saat memesan makan nasi pecel plus telur dadar, di Rhima English Course sedang melakukan belajar mengajar. Ya, walaupun muridnya sangat sedikit. Tidak sampai sepuluh orang. Bahkan dalam pencarian google, rating REC terbilang bagus, karena semuanya berkomentar positif—walaupun hanya 24 orang.
Dalam ilmu Kalam, orang yang memiliki keyakinan begitu kuat tentang segalanya sudah diatur oleh Allah adalah Jabariyah. Paham Jabariyah berkembang di Khurasan pada abad ke-2 hijriah yang dipelopori oleh Ja’ad bin Dirham dan Jaham bin Shafwan. Pemahaman ini juga masih sangat populer di masyarakat Muslim Indonesia.

Tidak ada yang salah dengan keputusan dari REC yang diberdiri di depan BEC. Karena menurut hemat saya, ini adalah soal keteguhan dan kepercayaan yang dimiliki oleh seseorang. Lagi pula memang benar, bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah sedemikian rupa.
Saya hanya mengagumi prinsip itu dan dapat mengambil pelajaran. Hal remeh-temeh di sekitar kita ternyata dapat mendidik tauhid yang begitu dahsyat—adakah cerita selain tukang bensin eceran di depan SPBU dan REC berhadapan dengan BEC? Pastinya banyak.*
Ditulis sebelum tidur.
Di kamar kost Seventeen House, 7 Desember 2022
