
Sebetulnya menikmati kopi bagiku sudah seleai. Puncaknya ketika menulis buku puisi “Air Mata Kopi”, aku menjelajahi koi Sumatra mulai dari Sabang, Banda Aceh, Sigli, Takengon, Bener Meriah, Blangkejeran, Kutacane, Kabanjahe, Brastagi, Medan, Rantau Prapat, Mandailing Natal, Pariaman, Pasaman, Bukittinggi, Pekanbaru, Jambi, Lubuklinggau, Lahat, Bengkulu, Pagar Alam, Palembang,hingga Lampung,

Semua jenis kopi yang ada aku seduh dan reguk bhkan hingga ke gudang-gudang kopi dan kandang luwak.

Please follow and like us:
Halaman: 1 2