Di era digital ini semuanya serba mudah, bahkan untuk karir kepenulisan. Jika di era 80-90-an, semua harus berebut dan bertarung di majalah-majalah agar mendapatkan tempat, kini segalanya kita sendiri yang memutuskan. Jika kita punya karya tulis, kita bisa menggunggahnya di platfom digital atau di akun medsos sendiri.
Tapi ada yang perlu ditingkatkan kualitasnya, yaitu memperbaiki tanda baca, ejaan yang disempurnakan, memahami bahwa ceriti fiksi itu bukan biografi. Saya banyak menemukan fiksi yang sebetulnya curhatan belaka atau kisah hidup mereka sehingga alur cerita datar (linear) tidak ada konflik dan cenderung menceramahi. Cerita seperti itu lebih cocok jadi kisah inspiratif seperti di buku “Chicken Soup”.