Sekarang, aku sedang riset pustaka tentang Gorontalo. Mengumpulkan buku tentang Gorontalo, menonton video tempat wisata di sana, dan mengikuti akun-akun media sosial yang membahas soal Gorontalo.
Hal itu juga dijelaskan di buku TEWE, riset pustaka menjadi hal penting sebelum melakukan perjalanan. Selain itu, menulis catatan perjalanan yang baik bukan hanya sekedar 5W+1H. Tetapi juga memasukan unsur personal dan bagaimana menuliskannya menjadi sesuatu yang enak dibaca.
“Tulisan perjalanan saya merupakan karya tulis yang memadukan unsur jurnalistik, refleksi personal, dan keindahan sastra,” Kata Mas Gong di buku TEWE.
Karena itu observasi sangat penting, ditunjang dengan perenungan, sehingga perjalanan yang dilakukan juga memberi manfaat kepada pembaca lebih daripada sekadar informasi jalan-jalannya.
Ada quote yang aku suka di buku ini
“Menjadi penulis perjalanan ibarat menjadi agent of changes, membawa angin perubahan bagi sebuah wilayah yang ditulisnya. Juga, tanpa disadari penulis perjalanan bisa menjadi humas suatu daerah: mempromosikan wilayah itu sehingga turis berdatangan. Penulis perjalanan mampu menemukan keunikan yang tidak bisa ditemukan oleh para turis. Penulis perjalanan adalah si penunjuk jalan sekaligus peneroka.”