Acara ini dipandu oleh dua anggota BSM lainnya, yaitu Ayu dan Lista . Secara keseluruhan agenda Pentas Eksebisi yang sangat jarang terjadi di Larantuka ini terbilang sukses karena kehadiran dan keterlibatan dari para penampil dan juga penonton yang antusias menonton.
Ketua Komunitas Jejak Jaman, Yan Surachman, sangat mengapresiasi apa yang dibuat oleh Bengkel Seni Milenial. Begitu pula Ino Carvallo guru SMPN SATAP NOBO. Mereka mengungkapkan rasa salut pada konsisten BSM dalam kegiatan kesenian, karena tak banyak yang bisa melakukan hal serupa di Kabupaten Flores Timur.
Ini adalah betuk partisipasi dari institusi pendidikan SMK Sura Dewa sebagai upaya pemajuan pelestarian kesenian dan Kebudayaan yang ada di Flores Timur lewat kesenian teater yang mandiri berkelanjutan.
Sejak Pandemik mereda, tercatat bahwa BSM sangat aktif dalam karya-karya mandiri serupa namun upaya ini memang belum banyak mendapatkan dukungan yang layak dari berbagai pihak . Akan tetapi hal tersebut tak menyurutkan semangat BSM dalam berkarya mengisi kekosongan kota dari warna kesenian .
Dari kesuksesan ini BSM juga sangat berterima kasih pada pendukung acara, yakni Komunitas Nubun Tawa Beloaja , SMPN SATAP NOBO, SMK Katolik St Ignasius Waiterang Maumere, Larantuka Beach, Arjuna Creative, Komunitas Jejak Jaman, Murarame dan SMK Sura Dewa. (*)
Kalo yang buatnya si badak dari flotim,gak di ragukan lagi dah,salut buat BSM dan pembinanya…smoga slalu berkarya….di tunggu part 2 nya pak guru