Oleh Ranang Aji SP
Ketika kiai besar itu melihatnya berdiri di antara lengkungan pintu sentong, dia berjalan mendekat dan berkata, “Pulanglah, urus keluargamu, dan jangan mencari guru lagi.”
Kobar berdiri tertegun, terpesona mendengarnya. Lalu dia sadar dan malu, seolah dirinya telanjang di hadapannya. Kiai itu tak mengenalnya secara pribadi, tapi dia tahu apa yang dipikirkannya. Dia masih berdiri dengan perasaan takjub ketika kiai itu masuk ke dalam sentong.
Please follow and like us:
Halaman: 1 2