Oleh Benny Arnas

Di jalanan dan keramaian Leiden, sebagaimana warganya, puisi-puisi bagai ikut berjalan kaki.

***

Setelah mengeluarkan 40 euro untuk kartu anggota di Perpustakaan Leiden, saya memutuskan untuk menyusuri kota itu di hari kedua saya di Leiden. . 

Baru saja menyeberang meninggalkan perpustakaan, saya bertemu jembatan melengkung di atas kanal. Saya terdiam cukup lama di hadapan dinding bangunan Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde yang sekaligus bersisian dengan kanal sehingga mudah sekali tertangkap pandang orang yang lalu lalang di depan kompleks Universitas Leiden.

Please follow and like us:
error64
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia