Di tahun 2024 ini, Untirta merespons Mei sebagai bulan pendidikan dengan membungkusnya melalui perayaan Hari Buku Nasional bertema ‘Harbukfes’. Kegiatan Harbukfes ini digelar di Laboratorium Terpadu, Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang terhitung mulai pada Senin, 13 Mei sampai dengan Minggu, 19 Mei 2024.
Rangkaian kegiatan ini di antaranya adalah dengan mengumpulkan insan perbukuan, stskeholders/pemangku kebijakan, berdiskusi dan berkolaborasi, diskon buku besar-besaran, pentas seni dan hal-hal inti lain soal literasi dalam rangka memajukan dunia perbukuan di Banten khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Pada pembukaan kegiatan Harbukfes yang dilaksanakan pada Senin, 13 Mei 2024, hadir Kepala Plt. Kepala Perpusnas RI Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D., Staf Khusus Menko PMK Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., dan jajaran, Duta Baca Indonesia Gol A Gong, Wakil Ketua Umum Ikapi Bidang Pameran dan Minat Baca, Wahyu Rinanto, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Hario K Pamungkas, Kelapa UPA Perpustakaan Untirta Dr. Firman Hadiansyah, M.Hum., Ketua Ikapi Banten Andi Suhud Trisnahadi, Perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten, para pegiat literasi, serta civitas academica Untirta.
Dr. Firman menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari selebrasi baik dari insan perpustakaan maupun perbukuan, penulis bertemu pembacanya serta penerbit bertemu dengan pemangku kebijakannya. “Konektivitas ini betul-betul bisa kita lakukan kemudian kita bisa berkolaborasi karena kegiatan ini tidak mungkin terjadi tanpa bantuan dari semua pihak,” kata Dr. Firman.
Hario sebagai perwakilan dari BI menyampaikan, BI sangat mendukung Harbukfes karena merupakan bagian dari pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang selama ini digalakkan juga oleh BI.
“Bank Indonesia juga memiliki peprustakaan yang bisa diakses di area publik dan kami memiliki buku online dan database online jika anda datang ke perpustakaan kami,” katanya.
Prof. Ravik menyampaikan, memajukan literasi tidak bisa sendiri, ada unsur-unsur yang harus dikumpulkan dan itulah yang seharusnya terjadi bukan hanya di Untirta melainkan juga di tempat lain.
“Kami mengapresiasi kepada Untirta dan ini merupakan cara kerja yang betul karena memang dalam memajukan kapasitas SDM harus secara bersama-sama karena Indonesia sudah mencanangkan 100 tahun yang akan datang sudah disegani dan menjadi empat kekuatan besar dunia. Hal yang bisa kita lakukan saat ini adalah mengembangkan SDM-nya sejak dini dan memperkuat literasi di lingkungan kampus,” tuturnya.
Prof. Aminudin mengatakan, Perpusnas juga sangat mendukung kegiatan ini sebagai bentuk dari perpanjangan tangan untuk Perpusnas menyosialisasikan programnya melalui kolaborasi yang berkelanjutan.
Menurut Prof. Aminudin, ada tiga program Peprusnas yang perlu diketahui dan dimajukan bersama di antaranya yakni Pengarusutamaan Naskah Nusantara, Penguatan Budaya Baca dan Literasi serta Standardisasi dan Pembinaan.
“Kita akan mulai dari membangun 10.000 perpustakaan di desa dan TBM. Setiap desa mendapatkan 1000 judul buku dan satu rak buku. Mari kita sukseskan dan berkolaborasi untuk mewujdukannya,” tegasnya.(HI/AAP)