Saya jadi terkenang peristiwa “menyakitkan” pada 2016-2017 ketika saya jadi Ketua Umum Dewan Perpustakaan Banten. Ya, Allah memang bekerja dengan caranya yang misterius. Saat itu saya memang sedang galau. Setahun jadi Ketua Umum Dewan Perpustakaan Banten, 2016-2017, menggunakan dana pribadi mengunjungi Dinas Perpustakaan Kabupaten Serang, Cilegon, Pandeglang, dan Rangkasbitung, serta sejuta ide pengembangan perpustakaan di kepala, tiba-tiba saja saya disuruh mundur.

Kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten kala itu, “Jika APBD ingin turun, Gol A Gong harus mundur.”

Kenapa saya harus mundur? Kita tahu, eksekutif dan legislatif di Banten pendukung dinasti politik Atut, yang masuk penjara pada 2014. Saya adalah penentangnya. Dinasti Atut memang korup di Banten. Jadi semua yang serba Gol A Gong di Banten, dikebiri alias dimandulkan. Bahkan dengan juju para pejabat mengatakan, “Jika ketahuan berakrab-akrab dengan Gol A Gong, posisi jabatannya teranam.”

Akhirnya saya memilih mundur demi perkembangan perpustakaan di Banten maju. Begitu saya mundur, dana untuk Dewan Perpustakaan Banten cair. Teman-teman dan pegiat lierasi yang duduk di organisasi, dengan gembira menjalankan kegiatan dari diskusi ke diskusi. Saya kembali fokus ke Rumah Dunia dan Jakarta.

Kesabaran saya menghadapi iklim politik di Banten membuahkan hasil. Gusti Allah tidak tidur. Saya diberi amanah untuk meneruskan perjuangan Tantowi Yahya (2006-2010), Andi F Noya (2011-2015) , dan Najwa Shihab (2016-2020) sebagai Duta Baca Indonesia sebelumnya.

Gol A Gong

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia