Pernahkah kamu merasa, bahwa kamu sebetulnya tidak dianggap sebagai pemilik karena kamu bukanlah siapa-siapa? Kamu ada tapi jadi tidak ada karena “kamu bukan siapa-siapa”. amu seolah hidup tanpa memiliki masa depan. Itu sebetulnya bukan kesalahan kamu, tapi kamu salah memilih dan terlalu terpesona dengan janji-janji. Bacalah:
KITA TAK MEMILIKI HIDUP KITA
Kenapa kau tersenyum di setiap sudut kota? Aku bawakan bunga, kau menusukku dari belakang. Janji kita terlipat dalam buku sejarah. Tak berkatalog di perpustakaan. Hidup kita tak memiliki sampul depan.
Kenapa kau sibuk memoles diri? Aku tahu tubuhmu telanjang, kau masih melambaikan tangan di koran dan televisi. Tanda kelahiran kau tutupi dengan kosmetik. Hidup kita tak memiliki matahari.
Kenapa kau bersusah payah menulis riwayat hidup? Padahal kita tak memiliki hidup kita.
*) Alun-alun kota. 10/1/2016