Gol A Gong tak hanya berbagi pengalaman keindahan pulau Adonara yang berada di kepulauan Flores, tapi juga bercerita tentang sebagian kecil gambaran kehidupan di sana. Seperti tradisi makan di ladang dan hidangan pepaya segar di teriknya cuaca daerah tersebut.
Buku Menilik Kenangan di Thailand, Mekkah, Madinah, dan Nusantara merupakan antologi kisah perjalanan yang lahir dari ruang kelas menulis travel writing bersama Gola A Gong yang diadakan SIP Publishing beberapa waktu lalu. Berisi dari 31 kisah yang ditulis oleh para penulis terpilih dari latar belakang yang berbeda.
Menyelami Kisah, Mengukir Harapan
Gol A Gong benar soal mercusuar yang mewartakan kepada dunia tentang adanya kehidupan di sana. Begitu juga dengan kisah yang hadir di dalam buku Menilik Kenangan di Thailand, Mekkah, Madinah, dan Nusantara. Tak ubahnya seperti mercusuar yang memberitahukan sebuah kehidupan berbagai tempat yang disinggahi dalam perjalanan yang mengesankan.
Di buku ini, kita jadi tahu ada tempat indah di Pacitan yang disebut Paradise of Java yang layak dijadikan destinasi wisata. Sebuah kisah yang informatif soal tempat dan bagaimana perjalanan ke sana.
Selain itu, tentu gambaran tentang negara tetangga; Singapura yang dikenal dengan kata ‘mahal’ ternyata bisa dinikmati dengan low budget dan slow living.
Menyelami kisah perjalanan orang lain, bagi saya memberi gambaran tempat dan tentu saja pengetahuan tentang tempat tersebut. Tak saja soal informasi, tapi juga menginspirasi bagaimana menghabiskan waktu jika suatu waktu saya melakukan perjalanan di tempat serupa.
Menemukan Cerita Berkesan
Melakukan perjalanan tentu bukanlah perkara yang mudah. Ada proses kelelahan di dalamnya, namun menyisakan kesan yang berarti. Setidaknya itu gambaran umum dari kisah – kisah yang dihadirkan pada buku berjudul Menilik Kenangan di Thailand, Mekkah, Madinah, dan Nusantara ini.
Salah satunya cerita Pantai Slili, yang berada di daerah Gunung Kidul, meskipun diceritakan untuk menuju tempat tersebut butuh perjuangan dengan kondisi jalan yang berkelok. Tapi, kelelahan tersebut dibayar dengan kecantikan pantai yang tak terbantahkan.
Cerita yang berkesan dari sebuah perjalanan juga terkadang hadir dari sejarah suatu tempat. Sebagaimana cerita yang ditulis oleh Eka Herlina berjudul ‘Sawahlunto dan Bayangan Masa Lalu’ mengenai gambaran kehidupan era kolonial di salah satu daerah Sumatera Barat.
Perjalanan tidak saja soal keindahan, tapi juga soal sejarah di mana kita dapat belajar dan mengenal kehidupan masa lampau serta mengasah sisi humanis dalam kehidupan sosial ini.
Kesan tersebutlah yang dihadirkan dalam rangkaian kumpulan cerita perjalanan pada buku Menilik Kenangan di Thailand, Mekkah, Madinah, dan Nusantara tersebut. Yup, membaca buku ini membawa saya pada perenungan panjang, bahwa perjalanan sejatinya bukan soal keindahan. Tapi bagaimana proses perjalanan tersebut mengasah sisi humanis kita dalam melihat perbedaan selama traveling.
Sebuah buku yang menyenangkan untuk dibaca, layaknya mendengar cerita teman dengan secangkir kopi ataupun teh serta tak lupa goreng pisang. Menyenangkan dan Mengesankan tentunya!
Judul: Menilik Kenangan di Thailand, Mekkah, Madinah, dan Nusantara
Penulis: Gol A Gong, dkk
Penerbit: SIP Publishing
Tahun terbit: 2024
Tebal buku: 230 Halaman
Tentang Penulis: Eka Herlina, seorang perempuan yang masih belajar menjadi penulis yang baik. Penikmat cerita, penggemar transportasi kereta api serta penyuka masakan Minangkabau dan Sunda.
RAK BUKU mulai Mei 2024 tayang satu minggu sekali, setiap hari Rabu. Rak Buku adalah resensi buku. Upayakan tulisannya membangun suasana lokasi membaca, personal literatur. Boleh juga menulis seperti catatan perjalanan. Panjang tulisan 500 hingga 700 kata. Honor Rp100 ribu. Sertakan foto diri, bio narasi singkat, identitas buku, nomor WA, rekening bank, foto-foto cover buku, penulisnya sedang membaca bukunya. Kirim ke email golagongkreatif@gmail.com dan gongtravelling@gmail.com dengan subjek: Rak Buku.