kalau menulis novel itu dari realitas ke fiksi harus memerhatikan 2 hal penting, yaitu: unsur intrinsik dan soap opera covention. Dengan 2 hal penting itu tadi, ide dasar novel dari kisah hidup sendiri atau orang lain akan berkembang dengan penuh imajinasi.
Untuk apa baca novel? Jawaban saya: untuk membaca tentang kehidupan. Novel bagi saya adalah pergulatan hidup si penulisnya. Selain kita menambah wawasan tentang sebuah zaman, juga gagasan si penulisnya.
Hubbyku nyetir sejak SMA. Berlengan satu. Nyetir untuk keluarga, pertama kali tahun 2000-an, memakai mobil bapak mertua. Punya mobil sendiri tahun 2002, ngredit murah di kantor, RCTI.
Tantangan pengemban amanah Duta Baca Indonesia dan para Duta Baca Daerah ke depan sangat tidak ringan kalau kita enggan menggunakan diksi berat. Namun di balik tantangan dan rintangan yang menghadang, percayalah niat mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadikan gerakan membaca sebagai bagian dari hidup bangsa pasti mendapatkan ridho Allah SWT.
Semoga putra-putri kalian bisa lebih sukses dari anak-anak kami – seperti anak Toto juga. Hidup memang bergerak cepat, jangan abaikan pendidikan dan perhatian kalian kepada anak-anak ya. Seperti baru kemarin Gabriel di kelas 5 SD (2012), kini putra kami beranjak dewasa. Dia sudah jadi orang Arab. Siap mengarungi bahtera rumah tangga sambil menyelesaikan kuliah S2 di Abu Dhabi Januari 2025. Dia berencana bekerja di Abu Dhabi. Semoga Allah memudahkan segala urusan kita ya.
Saya menginjakkan kaki ke Borneo pada 1987, tepatnya di Samarinda. Saya naik perahu kayu dari Pare Pare. Setelah itu berkali-kali saya ke Borneo, semua provinsinya. Bertualang menyusuri sungainya. Bahkan pernah sebulan mengitari Borneo dari Pontianak, Kucing, Bintulu, Brunei, Kinibalu, Tawao, Nunukan, Tanjungselor, Berau, Bontang, Samarinda, Kukat, Balikpapan, Banjarmasin, Palangkarya, Pangklanbun, dan Ketapang. Bahkan setiap jengkal tanahnya. Saya terpesona.
kenapa novel saya bisa best seller punya kamu tidak? Apalagi seperti karya Habiburrahman El Shirazy, Asma Nadia, Ahmad Fuadi, Pidi Baiq, Andrea Hirata, dan Tere Liye! Novel mereka kategori mega best seller. Ketika difilimkan juga box office! Ya, kenapa? Rata-rata novel mereka temanya kuat, alur ceritanya variatif atau maju-mundur dengan plot yang kuat, setting lokasinya juga menarik.
buku antologi fiksi mini Lempah Kuning ini hasil dari pelatihan bulan September 2024. Ada 3 buku antologi yang siap terbit. Judul Lempah Kuning diambil dari judul fiksi mini saya. Ide ceritanya saya peroleh saat makan siang bersama rombongan Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Sabtu 2 November 2024.
0
5
0
20