Ada apa dengan Borneo? Bukannya baik-baik saja? Apalagi sejak ditetapkannya Sepaku di Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai Ibu Kota Nusantara, Borneo semakin menggeliat menuju Indonesia Emas 2045. Puisi yang saya tulis di bawah ini pada 27 September 2017, saat saya berada di Tarakan. Bacalah:
ODE BORNEO
Seorang lelaki memanggul batu hitam, tanpa mengeluh. Kedua lututnya gemetar, bumi menangis. Tak akan ada lagi jalan pulang, hari sudah pagi. Kau membuang tiket keberangkatan, nasi lemak pun basi. Lihatlah, itik gambut terbang mencari mimpi. Para pemburu menghidangkannya di meja besi.
Sudah, pulanglah.
Mahakam airnya mulai meninggi.
*) Gol A Gong, Tarakan, 27 Sept 2013