Oleh: Naufal Nabilludin
Selama magang di detikJabar dan tinggal di Kota Bandung dari Februari hingga Juli 2024, saya menyaksikan langsung betapa pentingnya fasilitas kreatif bagi perkembangan anak muda dan komunitas kreatif.
Salah satu tempat yang sering saya kunjungi adalah Bandung Creative Hub (BCH), gedung yang disediakan oleh pemerintah Kota Bandung untuk mendukung ekosistem kreatif.
BCH, yang diresmikan pada 2017, terdiri dari lima lantai yang menyediakan fasilitas untuk 17 sub-sektor ekonomi kreatif. Fasilitas tersebut mencakup perpustakaan, co-working space, ruang pameran, studio musik, studio rekaman, ruang pemutaran film, dan studio foto.
Selain itu, ada juga beberapa ruangan workshop yang dilengkapi fasilitas penunjang seperti ruang animasi, ruang jahit, ruang tari, dan lain-lain. Semua fasilitas ini bisa digunakan secara gratis oleh masyarakat, tanpa biaya sepeser pun.
Gedung kreatif seperti BCH tentu sangat penting untuk menunjang kegiatan kreatif dan mempermudah para pelaku ekonomi kreatif untuk berkomunikasi dan berkolaborasi, menciptakan ekosistem kreatif yang saling mendukung. Di Bandung, fasilitas semacam ini telah membantu banyak anak muda berkembang dan berinovasi.
Kota Serang Perlu Gedung Kreatif
Sayangnya, Kota Serang belum memiliki gedung kreatif serupa. Padahal, potensi ekonomi kreatif di Kota Serang sangat besar, dengan komunitas-komunitas seperti Fekrab Banten, ICN Banten, dan lainnya yang sudah terbentuk dan aktif. Namun, tanpa fasilitas yang memadai, potensi ini sulit untuk berkembang secara maksimal.
Dengan terpilihnya Budi-Agis sebagai wali kota baru Kota Serang, ada harapan besar agar isu fasilitas kreatif ini menjadi perhatian utama. Sebagai pemimpin yang baru, Budi-Agis memiliki kesempatan untuk memimpin perubahan yang dapat mengangkat ekonomi kreatif di Kota Serang.
Salah satu langkah strategis yang sangat diharapkan adalah pembangunan gedung kreatif yang bisa mengakomodasi berbagai kebutuhan anak muda dan komunitas kreatif di Serang.
Sebuah gedung yang tidak hanya menyediakan ruang fisik, tetapi juga memberi peluang bagi kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan komunitas kreatif untuk bersama-sama membangun ekosistem yang lebih dinamis.
Jika pemerintah Kota Serang bisa menyediakan fasilitas serupa dengan BCH, maka tidak hanya pelaku ekonomi kreatif yang akan diuntungkan, tetapi juga seluruh masyarakat Serang. Kota ini akan menjadi lebih hidup dengan beragam kegiatan yang dapat merangsang perekonomian lokal, membuka lapangan kerja baru, dan mendorong perkembangan berbagai sektor kreatif yang kini semakin menjadi tulang punggung ekonomi global.
Dengan kepemimpinan Budi-Agis, saya berharap Kota Serang bisa segera memiliki fasilitas gedung kreatif yang mendukung berkembangnya ide-ide baru, menciptakan lebih banyak ruang bagi anak muda untuk berkarya, dan membawa kota ini menuju era baru yang lebih inovatif dan kreatif.
64
0
5
