Oleh: Naufal Nabilludin

Ada satu konsep menarik yang mencuri perhatian saya ketika membaca buku “Dewasa Tak Seseram Isi Kepalamu” karya Indra Dwi Prasetyo. Konsep itu adalah MILES: Money, Intelligence and Insight, Location and Luck, Education, and Status. Konsep ini sebenarnya diperkenalkan oleh Ali dan Kubba dalam buku mereka, Unfair Advantage (2020).

MILES menyoroti bahwa keunggulan seseorang dalam hidup tidak hanya ditentukan oleh kerja keras semata, tetapi juga oleh serangkaian faktor bawaan atau lingkungan yang sering kali berada di luar kendali kita. Konsep ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang mengapa setiap orang memulai perjalanan hidup dari titik yang berbeda.

Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana setiap elemen dalam MILES berkontribusi dalam membentuk “titik start” seseorang:

1. Money (Uang)

Orang yang terlahir kaya dan banyak uang tentu saja memberikan kemudahan dalam banyak aspek. Mulai pendidikan berkualitas, akses kesehatan yang memadai, fasilitas dan sarana, dll. Orang yang lahir di keluarga kaya, mereka mungkin sudah berada beberapa langkah di depan daripada yang harus berjuang dari nol.

2. Intelligence and Insight (Kecerdasan dan Wawasan)

Lahir di keluaga cerdas dan berwawasan tentu saja adalah sebuah privillage (keuntungan). Kecerdasan, baik itu bawaan maupun hasil dari pengalaman hidup, adalah modal penting.

3. Location and Luck (Lokasi dan Keberuntungan)

Tempat seseorang lahir atau tinggal memengaruhi peluang hidup mereka secara signifikan. Tinggal di daerah perkotaan dengan infrastruktur yang lengkap memberikan akses lebih besar ke pendidikan, pekerjaan, dan koneksi sosial dibandingkan tinggal di daerah terpencil.

Keberuntungan juga sering kali menjadi faktor yang diabaikan dalam diskusi tentang kesuksesan, karena dianggap sebagai sesuatu yang tidak bisa dikontrol.

5. Education (Pendidikan)

Ada orang yang mampu mengakses pendidikan berkualitas tinggi, sementara ada juga yang harus berjuang keras untuk mendapatkan pengetahuan dasar.

6. Social Capital (Modal Sosial)

Koneksi sosial yang kuat sering kali membuka pintu menuju peluang yang tidak tersedia bagi mereka yang tidak memilikinya. Siapa yang kita kenal mungkin lebih penting dari pada apa yang kita kuasai. (The Power of Orang Dalam).

MILES dan Ketidaksetaraan Titik Start

Ketika memahami konsep MILES ini, saya melihat bahwa kesuksesan tidak dimulai dari garis start yang sama. Ada yang memulai dengan “modal” MILES yang melimpah, sementara yang lain harus berjuang melawan keterbatasan dalam salah satu atau lebih elemen tersebut.

Namun, ini bukan berarti mereka yang memiliki “titik start” kurang beruntung tidak bisa meraih sukses. Sebaliknya, buku Unfair Advantage justru mendorong setiap orang untuk menyadari keunikan modal MILES yang mereka miliki dan menggunakannya sebagai kekuatan.

Alih-alih merasa minder atau iri dengan keunggulan orang lain, konsep MILES mengajarkan kita untuk melakukan refleksi diri. Apa yang kita miliki? Bagaimana kita bisa memanfaatkan modal yang ada untuk mencapai tujuan kita?

Dengan memahami bahwa setiap orang memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dalam elemen MILES, kita dapat berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan mulai membangun jalan sukses kita sendiri.

Titik start kita mungkin berbeda dari orang lain, tetapi itu tidak menentukan garis finish. Apa pun yang kira miliki sekarnag, gunakan dengan sebaik-baiknya, karena kesuksesan bukan tentang memulai di mana, tetapi tentang ke mana dan sejauh apa kita melangkah.

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5