Oleh: Muhammad Nurul Fazri

Siapa di sini yang belum pernah melihat kendaraan? Ya, semua pasti pernah melihatnya. Baik kendaraan roda dua atau empat, dan kendaraan lainnya. Setiap kendaraan memiliki fungsi masing-masing yang sesuai dengan kebutuhan manusia.

Bagi mereka yang memiliki kendaraan dengan harga mahal, barang kali merawatnya pun penuh kehati-hatian, ia akan memilih dealer terbaik guna memperbaiki kerusakan sekecil apapun bentuknya. Setiap satu minggu sekali dicuci, satu bulan sekali di service, bahkan dimodifikasi sedemikian rupa agar kendaraan tersebut menjadi raja.

Barang kali kecintaan manusia terhadap kendaraan itu telah melupakan dirinya sendiri. Ia lupa akan lingkungan, lupa akan jati diri, bahkan lupa dengan Tuhan. Mengapa? Sebab iya bisa sedemikian rupa merawat dan menjaga kendaraannya dengan baik, tapi ia tidak merawat diri sendiri dengan baik pada orang lain atau Tuhan yang memberi rezeki.

Beberapa dari pembaca mungkin pernah melihat dua pengendara yang berselisih di jalan, hanya karena senggolan kendaraannya, atau tidak mau mengalah saat parkir, atau buang sampah sembarangan lalu mengenai pengendara di sampingnya. Banyak kasus di jalanan berakhir dengan kekerasan, sepele—tapi nyata adanya.

Maka, jadilah pengendara bijak dengan melibatkan hati yang lapang. Di mana pun kita berkendara, maka disitulah adab diutamakan. Bahwa orang yang memiliki kendaraan mahal, seharusnya menjadi panutan.

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5