
Abdul Salam telah pergi. Dia mulai bergabung di Rumah Dunia sejak Kelas 1 SMA, 2007. Setelah memindahkan dunia ke rumah, saatnya relawan pergi melihat dunia. Termasuk Salam. Perjalanan pertama Salam bersama Gol A Gong naik bus ke Blitar. Setelah itu Kalimantan Selatan dan Singapura. Di bawah ini ada 2 puisi yang ditulis Abdul Salam:

Puisi Terakhir
Kita akan kenang masa lalu
sebagai ruang yang hidup
di sana terkadang kita tertawa
atau, sebaliknya memungut
kesedihan tanpa henti
tapi, jika ruang masa lalu
pernah kita cipta, setidaknya
kita tidak pernah menyesal
atau merugi
biarlah ruang masa lalu itu
tetap hidup. Walaupun
setiap hari kita telah mati
Abdul Salam, 5 November 2024

Abdul Salam
KEPERGIAN
telah kuselami dasar sungai dari kedua matamu
terjal batu-batu dan riak ombak menyimpan
kenangan cinta yang menggumpal dan menusuk -nusuk dada
di matamu, dulu pernah tumbuh pohon sewarna
matahari dan impian esok pagi, lalu diam-diam
kita bermimpi menjadi seorang petani yang tabah
menyalami musim dan cuaca di atas kepala kita
sambil berdoa hujan yang turun tak menjadi
bencana melainkan tumbuh putik bunga-bunga
kini matamu yang menyimpan serat cinta
tak lagi mengalir, hanya ada batu-batu luka
menyimpan impian lara dan embun papa
Serang, 2014
Tim GoKreaf





