Puisi Gol A Gong
KAU MENUNGGUKU
Jalan dingin setapak terbawa angin
luruh daun jatuh menutupi tanahnya
menjadikannya subur memelihara bumi
kau selalu duduk di ujungnya
Jalan darah setapak sembunyikan amarah
Katamu, “Hanya untuk yang bisa membacanya!”
aku datang membawa pesanmu tadi malam
membuka perlahan satu demi satu daunnya
Kau menungguku bersama cahaya
aku tahu diujungnya ada telaga
*) Taipe Maret 2016 – Serang Des 2019
Please follow and like us: